Jurang, selama ini di hadapan langkahku... batas bergerak termaklum.
Kaki sengaja ku cederakan agar tiada daya melompat melangkaui.
Ku percaya sekian lama kepercayaan ku miliki... hampa.
Mulut sengaja ku kunci, hati sengaja ku beku.
Tersepit antara kemurahan hati dan kesabaran diri.
Aku bukan penentu, bukan di jalan buntu.. hanya menunggu...
Wednesday, December 22, 2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment